Jumat, 09 November 2012

Arti Dari Tawadhu'

Arti Dari Tawadhu'

Secara bahasa , Tawadhu’ berasal dari kata tawadha’ayatawadha’un yang berarti merendahkan diri atau meletakan dibawah. Secara istilah Tawadhu’ berarti menghargai orang lain, menganggap bahwa orang lebih baik, lebih benar dan lebih mulia. Penghargaan dan pengagungan yang proposional, bukan Taklid buta. Tawadhu’ juga diartikan dengan menerima kabenaran dari siapapun datangnya, atau siap menerima kebenaran tanpa melihat siapa yang berbicara. Jadi Tawadhu adalah “melebur dan merendahkan diri dihadapan Allah SWTdan dihadapan hamba-hamba-Nya.
Ibnu Qoyyim dalam kitab Madarijus Salikin berkata : “barang siapa yang angkuh untuk tunduk kepada kebenaran walaupun dating dari anak kecil ataupun orang yang marahainya atau yang dimusuhinya, maka kesombongan orang tersebut hanya lah kesombongan kepada Allah karena Allah adalah Al-Haq(benar); kalamnya benar, agamanya benar. Kebenaran datangnya dari  Allah dan kepada-Nya lah akan kembali. Barang siapa menyombongkan diri untuk menerima kebenaran berarti ia menolak segala yang datatng dari Allah dan menyombongkan diri dihadapan-Nya.”

Sifat Tawadhu’ sangat erat hubungannya dengan sifat Ikhlas. Rangkuman keikhlasan seorang hamba ada pada ketawadhu’annya. Orang yang mampu bersikap Tawadhu’ berarti keikhlasan telah bersarang dihatinya. Bedanya, ketawadhu’an lebih bersifat horizontal. Tawadhu’ banyak berhubungan dengan manusia secara social. Sedangkan ikhlas lebih bersifat vertical, langsung kepada Allah, Tawadhu’ bukan berarti menghinakan diri. Tapi Tawadhu’ adalah bentuk penghambaan kepada Tuhan yang sesungguhnya.
Jika kita membaca Al-Qur’an, kitab-kitab hadist dansejarah, akan banyak ditemukan disana dalil-dalil tentang keutamaan Tawadhu’. Sekedar menyebut contoh misalnya, dalam surat Al-Furqon disebutkan tentang keutamaan dan ciri-ciri orang yang Tawadhu’. Yang artinya: “dan hamba-hamba Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata  (yang mengandung) keselamatan).” (QS.Al-furqon[25]:63).
Ayat ini menunjukan karakteristik orang-orang yang Bertawadhu’. Mereka selalu menyapa dan mengucapkan salam (doa keselamatan)kepada semua orang yang ditemuinya, tanpa melihat kelas social ataupun tingkat kecerdasannya, orang bodohpun tetap dia sapa dan doakan. Sungguh ini merupakan sifat profesionalitas yang sangat luar biasa. Bahkan secara lebih jauh Nabi Muhammad SAW juga mengatkan bahwa orang yang bersikap Tawadhu’ ia akan diangkat derajatnya. Sebuah derajat dan kehormatan yang sangat tinggi dihadapan Tuhannya. “dan tidaklah seseorang bertawadhu’ kepada Allah kecuali Allah akan mengangkat (derajat)nya.” (HR.Muslim).
Dalam hadist lain juga disebutkan : “barang siapa yang bersifat Tawadhu’ karena mencari ridho Allah, maka Allah akan meninggikan derajatnya. Ia menganggap dirinya tiada berharga, namun dalam pandangan  orang lain ia sangat terhormat. Barang siapa yang menyombongkan diri maka Allah akan menghinakannya. Ia menganggap dirinya terhormat, padahal dalam pandangan orang lain ia sangat hina. Bahkan lebih hina dari pada anjing dan babi.” (HR-Al-Baihaqi). Tawadhu’ adalah ciri kemuliaan pribadi muslim.

Hadist:
Dari Nawwas bin Sam'an radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shollallohu 'alaihi wa sallam beliau bersabda :
"Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah apa yang menggangu jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui manusia" (Riwayat Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar