Arti Dari Tawadhu'
Post under
Buletin Jum'at
Ibnu Qoyyim dalam kitab Madarijus Salikin berkata : “barang
siapa yang angkuh untuk tunduk kepada kebenaran walaupun dating dari anak kecil
ataupun orang yang marahainya atau yang dimusuhinya, maka kesombongan orang
tersebut hanya lah kesombongan kepada Allah karena Allah adalah Al-Haq(benar);
kalamnya benar, agamanya benar. Kebenaran datangnya dari Allah dan kepada-Nya lah akan kembali. Barang
siapa menyombongkan diri untuk menerima kebenaran berarti ia menolak segala
yang datatng dari Allah dan menyombongkan diri dihadapan-Nya.”
Sifat Tawadhu’ sangat erat hubungannya dengan sifat Ikhlas. Rangkuman
keikhlasan seorang hamba ada pada ketawadhu’annya. Orang yang mampu bersikap
Tawadhu’ berarti keikhlasan telah bersarang dihatinya. Bedanya, ketawadhu’an
lebih bersifat horizontal. Tawadhu’ banyak berhubungan dengan manusia secara social.
Sedangkan ikhlas lebih bersifat vertical, langsung kepada Allah, Tawadhu’ bukan
berarti menghinakan diri. Tapi Tawadhu’ adalah bentuk penghambaan kepada Tuhan
yang sesungguhnya.
Jika kita membaca Al-Qur’an, kitab-kitab hadist dansejarah,
akan banyak ditemukan disana dalil-dalil tentang keutamaan Tawadhu’. Sekedar menyebut
contoh misalnya, dalam surat Al-Furqon disebutkan tentang keutamaan dan
ciri-ciri orang yang Tawadhu’. Yang artinya: “dan hamba-hamba Tuhan yang maha
pengasih lagi maha penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi
dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka
mengucapkan kata-kata (yang mengandung)
keselamatan).” (QS.Al-furqon[25]:63).
Ayat ini menunjukan karakteristik orang-orang yang
Bertawadhu’. Mereka selalu menyapa dan mengucapkan salam (doa
keselamatan)kepada semua orang yang ditemuinya, tanpa melihat kelas social ataupun
tingkat kecerdasannya, orang bodohpun tetap dia sapa dan doakan. Sungguh ini
merupakan sifat profesionalitas yang sangat luar biasa. Bahkan secara lebih
jauh Nabi Muhammad SAW juga mengatkan bahwa orang yang bersikap Tawadhu’ ia
akan diangkat derajatnya. Sebuah derajat dan kehormatan yang sangat tinggi
dihadapan Tuhannya. “dan tidaklah seseorang bertawadhu’ kepada Allah kecuali
Allah akan mengangkat (derajat)nya.” (HR.Muslim).
Dalam hadist lain juga disebutkan : “barang siapa yang
bersifat Tawadhu’ karena mencari ridho Allah, maka Allah akan meninggikan
derajatnya. Ia menganggap dirinya tiada berharga, namun dalam pandangan orang lain ia sangat terhormat. Barang siapa
yang menyombongkan diri maka Allah akan menghinakannya. Ia menganggap dirinya
terhormat, padahal dalam pandangan orang lain ia sangat hina. Bahkan lebih hina
dari pada anjing dan babi.” (HR-Al-Baihaqi). Tawadhu’ adalah ciri kemuliaan
pribadi muslim.
Hadist:
Dari Nawwas bin Sam'an radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shollallohu 'alaihi wa sallam beliau bersabda :
Hadist:
Dari Nawwas bin Sam'an radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shollallohu 'alaihi wa sallam beliau bersabda :
"Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah apa yang menggangu jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui manusia" (Riwayat Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar