Kamis, 08 November 2012

Makalah Ilmu Pengetahuan dan Penelitian


 

Makalah Ilmu Pengetahuan dan Penelitian

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
        Penelitian tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia, khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal sehingga spenelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran.
       Bila penelitian dikaitkan dengan perguruan tinggi, maka pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan para tenaga pengajar (dosen) seagi ujung tombak dalam kehidupan kampus harus ditingkatkan. Selain untuk meningkatkan kemampuan sendiri diharapkan para dosen dapat meningkatkan kegairahan mahasiswa untuk meneliti. Untuk itu perlu pengetahuan dan kemampuan yang memadai sehingga penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi perguruan tinggi (negeri dan swasta) maupun pembangunan nasional bangsa dan negara.
      Sedangkan bila dikaitkan dengan pembangunan nasional maka penelitian merupakan dasar (basic) bagi pengambilan keputusan setiap langkah-langkah pelaksanaan dan perencanaan pembangunan. Sehubungan dengan itu perlu dana/ biaya dan sumber daya manusia (tenaga peneliti) yang besar agar penelitian dapat berlangsung dengan baik dan mempunyai manfaat yang besar bagi keberhasilan pembangunan nasional.
      Dari berbagai hal yang harus dipahami dalam pelaksanaan penelitian adalah penelitian yang dilakukan sendiri secara mandiri, efisien, efektif, kritis, dan didasarkan pada etika kebenaran merupakan aspek yang harus selalu menjadi perhatian utama. Mengingat betapa pentingnya pelaksanaan penelitian seperti yang telah diutarakan pada penjelasan di atas, maka dalam makalah ini kelompok kami akan membahas mengenai Ilmu Pengetahuan dan Penelitian.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian dari pengetahuan, ilmu pengetahuan, filsafat dan teknologi?
2.    Bagaimana keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian?
3.    Apa yang diketahui mengenai metode penelitian?
4.    Bagaimana cara melakukan penelitian?

C.    Tujuan
1.    Mengetahui pengertian dari pengetahuan, ilmu pengetahuan, filsafat dan teknologi.
2.    Memahami keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian.
3.    Mengetahui metode penelitian.
4.    Memahami cara melakukan penelitian.

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan, Filsafat dan Teknologi
1.    Pengetahuan (Knowledge)

       Menurut pendapat Gordon (1994 : 57) pengertian pengetahuan adalah struktur organisasi pengetahuan yang biasanya merupakan suatu fakta prosedur dimana jika dilakukan akan memenuhi kinerja yang mungkin. Nadler (1986 : 62) berpendapat pengetahuan adalah proses belajar manusia mengenai kebenaran atau jalan yang benar secara mudahnya mengetahui apa yang harus diketahui untuk dilakukan. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
       Dalam pengertian lain pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman, berdasarkan panca indra, dan diolah oleh akal budi secara spontan. Pada intinya, pengetahuan bersifat spontan, subjektif dan intuitif. Pengetahuan berkaitan erat dengan kebenaran, yaitu kesesuaian antara pengetahuan yang dimiliki manusia dengan realitas yang ada pada objek. Para ahli filsafat masih terus memperdebatkan definisi Pengetahuan, terutama karena rumusan Pengetahuan oleh Plato yang menyatakan Pengetahuan sebagai “kepercayaan sejati yang dibenarkan (valid)” (“justified true belief”).
      Pengetahuan dapat dibedakan menjadi pengetahuan non-ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah adalah hasil serapan indra terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya. Pengetahuan non-ilmiah tidak dapat dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah. Misalnya pengetahuan orang tertentu tentang jin atau makhluk halus di tempat tertentu, keampuhan pusaka, dan lain-lain. Pengetahuan pra-ilmiah adalah hasil serapan indra dan pemikiran rasional yang terbuka terhadap pengujian lebih lanjut menggunakan metode-metode ilmiah. Misalnya pengetahuan orang tentang manfaat tumbuhan temulawak untuk mengobati penyakit hepatitis B.
       Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui atau dipahami seseorang secara subjektif yang diperoleh dari pengalaman menghadapi suatu fakta atau situasi berdasarkan panca indra, dan diolah oleh akal budi. Pengetahuan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu pengetahuan non-ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah ini tidak perlu dikaji ulang kebenarannya sedangkan pengetahuan pra-ilmiah ini perlu diuji lebih lanjut menggunakan metode-metode ilmiah.

2.    Ilmu Pengetahuan (Science)

      Menurut UU No 18 tahun 2002, Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan  dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk  menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala memasyarakatan tertentu. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yg disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
     Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh Bakhtiar tahun 2005 diantaranya  adalah :
•    Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
•    Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
•    Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
•    Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
•    Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : “ jika …. maka “.
•    Afanasyef, menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.
      Agar pengetahuan menjadi ilmu, maka pengetahuan tadi harus dipilah (menjadi suatu bidang tertentu dari kenyataan) dan disusun secara metodis, sistematis serta konsisten. Tujuannya agar pengalaman tadi bisa diungkapkan kembali secara lebih jelas, rinci dan setepat-tepatnya. Proses sistematisasi pengetahuan menjadi ilmu biasanya melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a.    Tahap perumusan pertanyaan sebaik mungkin.
b.    Merancang hipotesis yang mendasar dan teruji
c.    Menarik kesimpulan logis dari pengandaian-pengandaian.
d.    Merancang teknik men-tes pengandaian-pengandaian.
e.    Menguji teknik itu sendiri apakah memadai dan dapat diandalkan.
f.    Tes itu sendiri dilaksanakan dan hasil-hasilnya ditafsirkan.
g.    Menilai tuntutan kebenaran yang diajukan oleh pengandaian-pengandaian itu serta menilai kekuatan teknik tadi.
h.    Menetapkan luas bidang berlakunya pengandaian-pengandaian serta teknik dan merumuskan pertanyaan baru.
      Jadi pada intinya ilmu pengetahuan (science) ialah hasil pengolahan kembali pengetahuan (knowledge) melalui pengujian menggunakan metode ilmiah yang didukung oleh sekumpulan bukti dan disusun secara metodis, sistematis, konsisten dan koheren. Sehingga agar pengetahuan menjadi ilmu perlu dilakukan pengujian ilmiah terlebih dahulu.
      Ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah dapat dibedakan atas:
a.    Ilmu Pengetahuan Fisis-Kuantitatif, sering disebut pengetahuan empiris. Pengetahuan ini diperoleh melalui proses observasi serta analisis atas data dan fenomena empiris. Termasuk dalam kelompok ilmu ini adalah geologi, biologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain.
b.    Ilmu Pengetahuan Formal-Kualitatif, sering disebut pengetahuan matematis. Ilmu ini diperoleh dengan cara analisis refleksi dengan mencari hubungan antara konsep-konsep. Termasuk dalam kelompok ilmu ini adalah logika formal, matematika, fisika, kimia, dan lain-lain.
c.    Ilmu Pengetahuan Metafisis-Substansial, sering disebut pengetahuan filsafat. Pengetahuan filsafat diperoleh dengan cara analisis refleksi (pemahaman, penafsiran, spekulasi, penilaian kritis, logis rasional) dengan mencari hakikat prinsip yang melandasi keberadaan seluruh kenyataan.
   
3.    Filsafat (Philosophy)
      Philosophy berasal dari bahasa Yunani yaitu Phil dan Sophy. Phil berarti Love = Cinta dan Sophy berarti Wisdom = Kebijaksanaan = Kearifan = Hikmat. Pengertian filsafat menurut para ahli:
•    Plato (427SM - 347SM) seorang filsuf Yunani, murid Socrates dan guru Aristoteles, mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
•    Aristoteles (384 SM - 322SM) mengatakan: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).
•    Immanuel Kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan: Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:
- Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
- Apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
- Sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)
- Apa itu manusia ( dijawab olh Antropologi )
•    Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI, menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
      Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan filsafat adalah pengujian kritis dan analisis logis dengan akal budi terhadap konsep-konsep dasar yang digunakan dalam mengekspresikan apa yang dipercayai. Jadi filsafat menjelaskan tentang hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

4.    Teknologi (Technology)

       Menurut UU No. 18 Tahun 2002, Teknologi adalah cara atau metode serta proses   atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia. Sedangkan menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Mardikanto (1993) berpendapat teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
      Teknologi merupakan aplikasi ilmu pengetahuan terutama untuk tujuan komersial dan Industri. Teknologi sangat erat dengan Ilmu Pengetahuan dan Rekayasa (Engineering). Ilmu Pengetahuan menyangkut pemahaman manusia terhadap alam semesta dan komponen-komponennya, misalnya ruang angkasa, materi, energi, dan interaksi di antara elemen-elemen tersebut. Rekayasa adalah aplikasi Ilmu Pengetahuan  dalam wujud pembuatan rancangan/disain berbagai alat demi kemudahan manusia. Teknologi berkaitan dengan alat dan teknik mewujudkan rancangan alat-alat yang memudahkan kehidupan manusia. Penemuan (Invention) berbagai alat termasuk dalam kajian Rekayasa dan Teknologi.
      Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa teknologi adalah ilmu pengetahuan rekayasa yang mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam wujud alat atau sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan, kemudahan  dan kenyamanan hidup manusia. Jadi teknologi berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang ada.

B.    Keterkaitan Antara Ilmu Pengetahuan Dengan Penelitian

;i>1.    Deskripsi Umum Penelitian

      Penelitian diterjemahkan dari kata “Research” (Inggris) yaitu re (kembali) dan  search (mencari) atau mencari kembali yang kemudian para ahli menerjemahkannya  sebagai riset. Hillway (1956) mengatakan bahwa penelitian tidak lain dari sesuatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. Sementara itu Whitney (1960) mengemukakan pengertian penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Dengan demikian selain merupakan suatu proses dan metode, penelitian diharapkan mampu mencari pemecahan masalah yang diteliti (problem solving). Pada hakekatnya penelitian merupakan suatu usaha untuk menjembatani dunia konsepsual (conceptual world) dengan dunia empiris (empirical world; Balian, Edward S, 1983).
      Dari berbagai ahli yang mencoba membuat definisi penelitian yang tepat, pada dasarnya penelitian adalah suatu proses penyelidikan atau pencarian sesuatu (fakta dan prinsip-prinsip) yang dilakukan secara sistematis, hati-hati, kritis (critical thinking) dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan harapan dapat ditemukan pemecahan masalah yang tepat terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran dari suatu permasalahan yang timbul, sehingga penelitian merupakan metode berpikir secara kritis dan sistematis.

2.    Relevansi Penelitian Dan Ilmu Pengetahuan

       Ilmu pengetahuan adalah usaha yang bersifat multi dimensional, sehingga dapat didefinisikan dalam berbagai cara dan tidak baku. Walau demikian ilmu pengetahuan perlu dilihat sebagai suatu dasar (basic) proses berpikir manusia dalam melaksanakan berbagai penelitian. Untuk itu ilmu pengetahuan dapat dihubungkan dengan metode dan proses penelitian tersebut.
      Relevansi penelitian dengan ilmu pengetahuan, berkembang dari upaya manusia menc`ri jawaban atas berbagai pertanyaan seperti “ini apa?”; “itu apa?”; “mengapa begini?”; “mengapa begitu?” dan selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan “bagaimana hal itu terjadi?” serta “bagaimana memecahkannya?”. Dengan dorongan ingin tahu tersebut manusia selalu ingin mendapatkan pengetahuan mengenai permasalahan yang tidak diketahuinya sehingga pada akhirnya muncul pengetahuan-pengetahuan baru yang dikenal sebagai ilmu pengetahuan (knowledgement) yang sistematis dan terorganisir. Dengan menggunakan akal dan pikiran yang reflektif, manusia merasa mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
      Pendekatan yang digunakan dapat bersifat ilmiah dan non-ilmiah. Pendekatan ilmiah dapat berupa penelitian-penelitian sedangkan pendekatan non-ilmiah dapat berupa akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan kebetulan atau coba-coba (trial and error) dan mendapat otoritas ilmiah atau pikiran kritis. Berdasakan pengertian di atas, terdapat hubungan yang erat antara ilmu pengetahuan dan penelitian. Para ahli menyebutkan bahwa tidak mungkin memisahkan ilmu dengan penelitian dan diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang sama. Almack (1930) mengatakan bahwa penelitian dan ilmu merupakan hasil dan proses. Penelitian merupakan proses sedangkan hasilnya adalah ilmu. Whitney (1960) menegaskan bahwa ilmu dan penelitian merupakan proses yang berlangsung secara bersama-sama. Artinya ilmu dan penelitian adalah proses yang sama sedangkan hasil dari proses tersebut adalah kebenaran (truth). Kebenaran yang dimaksudkan adalah pengetahuan yang benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang berkeinginan untuk mengujinya.
      Dengan relevansi atau hubungan tersebut dapat disebutkan berbagai aspek yang menjadi peranan dari ilmu dan penelitian sehingga dapat disebutkan sesuatu yang dilakukan itu merupakan karya keilmuan, seperti:
a.    Mencandra/ Deskripsi. Fungsi ini berusaha untuk menggambarkan atau menjelaskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan.
b.    Menerangkan/ Eksplanasi. Fungsi ini berusaha untuk menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari munculnya permasalahan atau terjadinya peristiwa-peristiwa.
c.    Penyusunan Teori. Fungsi ini berusaha untuk menyusun teori/ prinsip/ aturan-aturan mengenai hubungan antara kondisi/ peristiwa yang satu dengan yang lain.
d.    Peramalan/ Prediksi. Fungsi ini berusaha untuk mengadakan ramalan/ prediksi, estimasi dan proyeksi terhadap permasalahan/ peristiwa dan dampak yang akan terjadi.
e.    Pengendalian/ Controling. Fungsi ini berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan pengendalian terhadap permasalahan/ peristiwa/ gejala.
       Dari semua penjelasan tersebut,  jelaslah sudah bahwa terdapat keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian. Melakukan penelitian memang dibutuhkan ilmu pengetahuan dan tidak akan muncul pengetahuan baru bila tidak ada sebuah penelitian. Dapat diketahui bahwa dari ilmu pengetahuan itu akan muncul permasalahan-permasalahan baru yang harus dipecahkan melalui penelitian, dengan ilmu pengetahuan pula penelitian dapat dikerjakan, dan hasil pemecahan masalah dari penelitian tersebut juga dapat dijadikan sebagai sebuah ilmu pengetahuan baru.

3.    Relevansi Penelitian Dengan Perguruan Tinggi Dan Pembangunan Nasional

      Perguruan Tinggi sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi perlu melaksanakan kegiatan penelitian sebagai perwujudan dari pelaksanaan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen (tenaga pengajar) sebagai perangkat yang penting dalam kegiatan akademik di perguruan tinggi mempunyai kewajiban mengemban ketiga tugas tersebut.
Searah dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka para dosen diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan ketrampilannya melalui penelitian, baik yang berbasis teknik maupun sosial ekonomi. Selain untuk peningkatan kemampuan dan ketrampilan sendiri, untuk meningkatkan kegairahan kehidupan akademik, mahasiswa juga mendapat perhatian penting dalam kegiatan penelitian. Dosen-dosen turut bertanggung jawab dalam hal meningkatkan keinginan, sikap, dan kemampuan mahasiswanya dalam melakukan penelitian.
      Salah satu usaha yang dapat ditempuh adalah berusaha untuk melakukan penelitian sendiri artinya penelitian dilakukan secara mandiri dan sesuai dengan etika penelitian baik oleh para dosen atau perguruan tinggi atau dengan melibatkan dosen dan mahasiswa. Penelitian yang mampu dilakukan secara mandiri nantinya akan mampu meningkatkan kualitas dosen maupun perguruan tinggi. Dalam rangka usaha tersebut, pengetahuan dan ketrampilan para dosen terhadap penelitian sangat perlu, terutama Metodologi Penelitian. Hubungannya dengan peningkatan kegairahan meneliti para mahasiswa maka diharapkan dalam setiap mata kuliah yang diajarkan ada satu mata kuliah khusus tentang Metodologi Penelitian. Melalui penelitian, diharapkan akan muncul pengetahuan-pengetahuan baru atau terobosan-terobosan yang berguna bagi perguruan tinggi maupun pembangunan suatu bangsa.
      Khususnya bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, peranan penelitian dalam sejarah pembangunan bangsa sudah tidak perlu diragukan lagi. Melalui penelitian-penelitian yang pernah dilakukan maka segala masalah atau potensi yang ada selama proses pembangunan berlangsung dapat diketahui dan informasi/ data yang relatif lengkap dapat diperoleh.
     Perencanaan pembangunan harus selalu didasarkan kepada data/informasi yang diperoleh melalui penelitian. Hasil pengujian-pengujian, evaluasi dan tinjauan kembali terhadap kegiatan pembangunan hanya dapat diketahui apabila penelitian dilaksanakan. Demikian penelitian memegang peran penting dalam setiap pengambilan keputusan atau langkah-langkah dalam segala aspek pembangunan.
      Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa penelitian tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia, khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mulai dari entitas pendidikan sampai pemerintahan penelitian sangat penting untuk dilakukan. Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal, mengakibatkan penelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran. Dari berbagai hal yang dikemukakan, ternyata penelitian yang dilakukan sendiri secara mandiri, efisien, efektif, kritis, dan didasarkan pada etika kebenaran merupakan aspek yang harus selalu menjadi perhatian utama.

C.    Gambaran Metode Penelitian Secara Umum
1.    Pengertian Metode Penelitian

       Pada dewasa ini sebuah pernyataan d`pat dikatakan andal apabila sudah melalui tahap penelitian. Dan yang dimaksud dengan penelitian menurut Mohammad Ali, adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya. Sedangkan menurut David H Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. Untuk menjadi sebuah penelitian yang valid diperlukan metode. Metode berasal dari kata Yunani yaitu “ methodos” yang berarti jalan sampai. Jadi pengertian metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk memecahkan sebuah masalah secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan pemecahannya.

2.    Ciri-ciri Penelitian

    Secara ilmiah ciri-ciri keilmuan penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu:
a.    Rasional, yaitu kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Sehingga orang yang
membaca penelitian tersebut dapat memahaminya
b.    Empiris, yaitu cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain pun dapat mengamatinya.
c.    Sistematis, yaitu proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang berurutan dan bersifat logis.

3.    Kriteria Penelitian
       Terdapat tiga kriteria utama dalam sebuah penelitian agar penelitian tersebut dapat dipercaya, yaitu:
a.    Validitas, artinya menunjukkan derajat ketepatan antara data yang dikumpulkan dengan objek yang diteliti oleh peneliti.
b.    Reliabilitas, artinya ketetapan dari hasil pengukuran dari penelitian dalam mengukur sebuah masalah dari data yang sudah dikumpulkan.
c.    Objektivitas, artinya penelitian bersifat bebas, netral dan tidak condong pada sebuah pandangan dan dapat dipertanggung jawabkan oleh penelitian.

4.    Jenis-Jenis Penelitian
a
    Penelitian menurut tujuan:
•    Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan sebuah ilmu. Misalnya penelitian tentang teori pembelajaran.
•    Penelitian terapan merupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Contonya: penelitian tentang kesulitan belajar yang terjadi pada siswa.
b.    Penelitian menurut metode:
•    Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel. Contohnya: penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat pendidikan mempengaruhi pendapatan masyarakat di indonesia.
•    Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk*mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian tentang terjadinya selat Sunda.
•    Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Terdapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian tentang manfaat lidah buaya bagi kesehatan.
•    Penelitian naturalistik sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
•    Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian tentang kebijaksanaan BLT.
•    Action research adalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
•    Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaskan fenomena suatu kejadian, kegiatan dan produk. Contoh: penelitian proses pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas.
•    Penelitian sejarah adalah penelitan yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Contoh: penelitian terjadinya G 30 S PKI.
c.    Penelitian menurut tingkat explanasinya
•    Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian tentang struktur tanah di daerah yang sering mengalami kebakaran hutan.
•    Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.  Contoh: penelitian yang membandingkan kemajuan perkembangan sekolah swasta yang berstandar SBI dengan sekolah negeri yang berstandar nasional.
•    Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih.
Contoh: penelitian tentang pengaruh minat siswa terhadap keberhasilan siswa
d.    Penelitian menurut jenis data dan analisis
•    Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)
•    Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan)

5.    Tujuan Penelitian

a.    Penemuan, berarti hasil yang diperoleh dari penelitian itu adalah sesuatu yang baru yang sebelumnya belum diketahui oleh banyak orang.
b.    Pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya sebab dan akibat dari variabel yang sedang diteliti dengan data yang dikumpulkan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
c.    Pengembangan, berarti penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada sehingga akan lebih mudah untuk dipelajari.

6.    Manfaat Penelitian

       Terdapat banyak manfaat penelitian bagi kehidupan, diantara adalah digunakan untuk memenuhi rasa keingintahuan manusia karena terbatasnya pengetahuan mereka. Sehingga berguna untuk memperluas pengetahuan mereka dan memecahkan masalah-masalah yang sering muncul.

D.    Cara Melakukan Penelitian

       Pada umumnya suatu penelitian dapat diperinci dalam delapan tahapan yang satu sama lain saling bergantung dan berhubungan, dengan kata lain masing-masing tahap itu saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tahap-tahap yang lain. Kesadaran terhadap keadaan ini membuat seorang peneliti lebih bijaksana dalam mengambil keputusan pada tahap penelitian. Adapun tujuh tahap itu sebagai berikut:
a.    Perencanaan.
Perencanaan meliputi penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu penelitian dan merancanakan strategi umum untuk memperoleh dan menganalisa data bagi penelitian itu. Hal ini harus dimulai dengan memberikan perhatian khusus terhadap konsep dan hipotesis yang akan mengarahkan peneliti yang bersangkutan dan penelaahan kembali terhadap literatur yang termasuk penelitian yang pernah dilakukan orang sebelumnya yang berhubungan dengan judul dan masalah penelitian yang bersangkutan. Tahap ini merupakan tahap penyusunan “term of reference” (TOR).
b.    Pengkajian secara teliti terhadap rencana penelitian.
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap perencanaan. Di sini disajikan lagi latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, hipotesis serta metode atau prosedur analisis dan pengumpulan data. Tahap ini meliputi pula penentuan macam data yang diperlukan untuk mencapah tujuan pokok penelitian. Tahap ini merupakan tahap penyusunan usulan proyek penelitian.
c.    Pengambilan contoh (sampling).
Ini adalah proses pemilihan sejumlah unsur / bagian tertentu dari suatu populasi guna mewakili populasi itu. Dalam tahap ini penliti harus secara teliti membuat definisi dan rumuasan mengenai populasi yang akan dikaji. Rencana pengambilan contoh itu terdiri dari prosedur pemilihan unsur-unsur populasi dan prosedur menjadikan atau mengubah data dari hasil sampel untuk memperkirakan sifat-sifat seluruh populasi. Tantangan yang harus dihadapi dalam penyusunan rencana pengambilan contoh ini adalah bagaimana kita dapat mengikuti sedemikian rupa prosedur yang kita miliki dengan keadaan setempat dan dengan sumber daya tersedia sementara tatap mempertahankan kebaikan dan keuntungan sari sample survey.
d.    Penyusunan daftar pertanyaan.
Ini merupakan proses penterjemahan tujuan­tujuan studi ke dalam bentuk  pertanyaan untuk mendapatakan jawaban yang berupa informasi yang dibutuhkan. Sebenarnya ini merupakan prose coba-coba (trial and error) yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah dan macam pertanyaan serta urutan dari masing-masing pertanyaan. Tidak ketinggalan pula adalah upaya bagaimana agar orang-orang yang diwawancarai (responden) dengan senang hati mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan tetap senang dalam memberikan jawaban-jawaban.
e.    Kerja lapangan.
Tahap ini meliputi pemilihan dan latihan para pewawancara, bimbingan dalam wawancara serta pelaksanaan. Ini dapat meliputi pula berbagai tugas yang berhubungan dengan pemilihan lokasi sampel dan pretesting daftar pertanyaan. Kerja lapangan ini tidak akan diperlukan bila kita menggunakan cara wawancara lewat telepon atau surat.
f.    Editing dan coding.
Coding adalah proses memindahkan jawaban yang tertera dalam daftar pertanyaan ke dalam berbagai kelompok jawaban yang dapat sesederhana mungkin. Editing juga meneliti lagi daftar pertanyaan yang telah diisi apakah yang ditulis di situ benar atau sudah sesuai dengan yang dimaksud.
g.    Analisis dan laporan.
Ini meliputi berbagai tugas yang saling berhubungan dan terpenting dalam suatu proses penelitian yang tidak dilaporkan atau dilaporkan tetapi dengan cara yang kurang baik tidak akan ada gunanya. Tugas yang dikerjakan pada tahap ini ialah penyajian tabel-tabel dalam bentuk frekuensi distribusi, tabulasi silang atau dapat pula berupa daftar yang memerlukan metode statistic yang kompleks kemudian interprestasi penemuan-penemuan itu atas dasar teori yang telah kita ketahui.
h.     Kesimpulan
      Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil intepretasi temuan penelitian. Meskipun merupakan penarikan kualitatif tidak bersifat generalisasi, tetapi unsur generalisasi ini tetap ada, yaitu menemukan hal-hal yang esensial atau prinsipil dari suatu deskripsi. Terhadap kesimpulan-kesimpulan yang telah dirumuskan, disusunlah implikasi dan rekomendasi atau saran. Implikasi merupakan akibat logis dari temuan-temuan penelitian yang terkandung dalam kesimpulan. Rekomendasi merupakan hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam memanfaatkan hasil-hasil penelitian.
      Setelah dijabarkan tahap-tahap dalam melakukan penelitian diatas, kita dapat menerapkan tahap-tahap tersebut dalam sebuah penelitian. Meskipun dalam literatur-literatur terdapat beberapa perbedaan namun secara garis besar tahapan yang dapat kita lakukan tidak akan banyak berpengaruh dalam penelitian karena tujuannya adalah menarik kesimpulan. Tahap-tahap yang dijabarkan tersebut dapat dikatakan tidak baku. Setalah dilakukan penelitian kita dapat memberikan rekomendasi atau saran-saran yang sesuai dengan kesimpulan yang ditarik.
       Meskipun kita dapat memahami tahapan langkah penelitian seperti yang dijabarkan diatas tetapi dalam kenyataannya tidak mudah untuk melakukan penelitian yang demikian itu. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal baik dari pihak luar peneliti ataupun dari dalam diri pihak peneliti sendiri, seperti  adanya perilaku peneliti yang seringkali melibatkan perasaan, emosi, tingkah laku dan persepsi sehingga unsur obyektivitas dalam meneliti terganggu. Dalam melakukan penelitian kita diharapakan dapat menarik kesimpulan sesuai dengan fakta dan hasil yang sebenarnya serta mengesampingkan unsur subyektivitas.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.    Ilmu pengetahuan (science) ialah hasil pengolahan kembali pengetahuan (knowledge) melalui pengujian menggunakan*metode ilmiah yang didukung oleh sekumpulan bukti dan disusun secara metodis, sistematis, konsisten dan koheren.
2.    Terdapat keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian. Melakukan penelitian memang dibutuhkan ilmu pengetahuan dan tidak akan muncul pengetahuan baru bila tidak ada sebuah penelitian.
3.    Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk memecahkan sebuah masalah secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan pemecahannya.
4.    Suatu penelitian dapat diperinci dalam tujuh tahapan yang satu sama lain saling bergantung dan berhubungan, antara lain perencanaan, pengkajian secara teliti terhadap rencana penelitian, pengambilan contoh (sampling), penyusunan daftar pertanyaan, kerja lapangan, editing dan coding, analisis dan laporan, kesimpulan.

B.    Saran
1.    Dalam melakukan penelitian diharapakan dapat menarik kesimpulan sesuai dengan fakta dan hasil yang sebenarnya serta mengesampingkan unsur subyektivitas.
2.    Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal, mengakibatkan penelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran.
3.    Penelitian diharapkan dapat dilakukan sendiri secara mandiri, efisien, efektif, kritis, dan didasarkan pada etika kebenaran karena hal tersebut merupakan aspek yang harus selalu menjadi perhatian utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar