Makalah Bahasa Karakteristik Huruf Dalam Bahasa Arab
Makalah Bahasa Karakteristik Huruf Dalam Bahasa Arab
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa Arab adalah bahasa komunikasi yang dikenal erat hubungannya
dengan agama Islam. Kedatangan Islam sebagai ajaran agama di suatu
lingkungan masyarakat yang kemudian dianut sebagai pedoman hidupnya
menuntut para pemeluknya untuk memahami bahasa Arab yang merupakan
bahasa kitab suci ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan al-Hadis Nabi
Muhammad Saw. Hubungan yang sinergis antara bahasa Arab dan Islam, tidak
lain karena al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab yang sekaligus juga
melibatkan secara langsung atau tidak, tradisi kehidupan bangsa Arab
sebagai basic umat Islam.
Kebutuhan dunia pendidikan akan guru yang professional mengharuskan para
guru untuk menguasai berbagai bahasa tidak hanya bahasa mandarin dan
Inggris saja tetapi juga bahasa Arab. Sebagai mahasiswa keguruan jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia kita dituntut untuk mengetahui dan
menguasai bahasa Arab. Oleh sebab itu disemester ganjil ini ada mata
kuliah bahasa Arab. Semoga dengan makalah yang kami susun ini dapat
menjadi referensi untuk mengetahui lebih banyak tentang bahasa arab
terutama dari karakteristik hurufnya.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah yang kami susun ini ada beberapa hal yang ingin kami ketahui diantaranya:
1. Apakah Bahasa Arab Itu?
2. Bagaimanakah Karakteristik Bahasa Arab?
3. Apakah Aspek-Aspek Yang Nanti Kita Pelajari Dalam Bahasa Arab?
4. Bagaimanakah Karakteristik Huruf dalam Bahasa Arab?
1.3. Tujuan Penulisan
Setelah memperhatikan latar belakang penulisan dan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah kami adalah:
1. Mengetahui tentang karakteristik dalam bahsa arab.
2. Mengenal karakteristik huruf arab.
3. Mangetahui aspek-aspek dalam bahasa arab.
BAB II
ISI
2.1. Pengertian Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa komunikasi yang dikenal erat hubungannya
dengan agama Islam. Kedatangan Islam sebagai ajaran agama di suatu
lingkungan masyarakat yang kemudian dianut sebagai pedoman hidupnya
menuntut para pemeluknya untuk memahami bahasa Arab yang merupakan
bahasa kitab suci ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan al-Hadis Nabi
Muhammad Saw. Hubungan yang sinergis antara bahasa Arab dan Islam, tidak
lain karena al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab yang sekaligus juga
melibatkan secara langsung atau tidak, tradisi kehidupan bangsa Arab
sebagai basic umat Islam.
Bahasa Arab (اللغة العربية al-lughah al-‘Arabīyyah, atau secara ringkas
عربي ‘Arabī) adalah salah satu bahasa Semitik Tengah, yang termasuk
dalam rumpun bahasa Semitik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan
bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur
daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semitik. Ia
dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang[1] sebagai bahasa pertama,
yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa
peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh
Al-Qur'an. Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa Arab percakapan
memiliki banyak variasi (dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat
saling mengerti satu sama lain. Bahasa Arab modern telah
diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO
639-3. Bahasa Arab Baku (kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra)
diajarkan secara luas di sekolah dan universitas, serta digunakan di
tempat kerja, pemerintahan, dan media massa.
Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab Klasik, satu-satunya anggota
rumpun bahasa Arab Utara Kuna yang saat ini masih digunakan, sebagaimana
terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab pra-Islam yang berasal dari
abad ke-4.[4] Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa kesusasteraan
dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab
ditulis dari kanan ke kiri.
Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia
Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa
Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya,
terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan
banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.
2.2. Karakteristik Bahasa Arab
Secara etimologi, karakteristik berasal dari akar kata bahasa Inggris
yaitu character yang berarti watak, sifat, cirri Kata characteristic
berarti sifat yang khas atau ciri khas sesuatu. Achmad Maulana
mengartikan karakteristik dengan ciri khas, bentuk-bentuk watak dan
tabiat individu, corak tingkah laku atau tanda khusus. Dalam istilah
bahasa Arab, kata karakteristik dikenal dengan خصائص sebagai bentuk
jamak dari خصوصيـة yang diartikan dengan kekhususan atau keistimewaan.
Maka dapat dikatakan bahwa karakteristik bahasa Arab adalah bentuk watak
dan ciri khas atau tanda-tanda khusus yang dimiliki bahasa Arab.
Pengetahuan tentang karakteristik bahasa Arab merupakan tuntutan yang
harus dipahami oleh para pengajar bahasa Arab, karena pemahaman akan
diskursus ini akan memudahkan mereka yang berkecimpung pada bidang
pendidikan dan pengajaran bahasa Arab dalam melaksanakan kegiatan proses
pembelajaran. Tetapi perlu diperhatikan bahwa karakteristik bahasa Arab
tidaklah identik dengan kesulitannya, karena dengan memiliki
pengetahuan serta pemahaman tentang karakteristiknya, setidaknya akan
tersingkap kelebihan-kelebihan yang ada pada tubuh bahasa Arab, dan
menjadi aspek kemudahan yang menjadi pintu untuk membuka jalan bagi
mereka yang ingin mempelajari dan mendalaminya.
Bahasa Arab memiliki karakteristik yang unik dan universal. Dikatakan
unik karena bahasa Arab memiliki ciri khas yang membedakannya dengan
bahasa lainnya, sedangkan universal berarti adanya kesamaan nilai antara
bahasa Arab dengan bahasa lainnya. Karakteristik universalitas bahasa
Arab antara lain dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bahasa Arab memiliki gaya bahasa yang beragam, yang meliputi, 1)
ragam sosial atau sosiolek yaitu ragam bahasa yang menunjukan
stratifikasi sosial ekonomi penuturnya; 2) ragam geografis, ragam bahasa
yang menunjukan letak geografis penutur antara satu daerah dengan
daerah lain, sehingga melahirkan dialek yang beragam; 3) ragam idiolek
yaitu ragam bahasa yang menunjukan integritas kepribadian setiap
individu masyarakat (لهجة فردية).
2. Bahasa Arab dapat diekspresikan secara lisan atau pun tulisan.
Menurut Bloomfield bahasa lisan merupakan hakekat adanya suatu bahasa.
Realitas ini dapat dipahami karena adanya bentang sejarah peradaban
manusia terlihat jelas mereka pada umumnya berbahasa lisan meskipun
diantara mereka tidak dapat menulis dan tidak mengenal lambang tulisan.
Bahasa lisan sebagai system verbal lebih banyak dipakai oleh manusia
dalam berkomunikasi antara satu dengan lainnya antar anggota masyarakat
di lingkungannya. Hal ini dimaksudkan agar penyampaian pesan lebih cepat
dipahami maknanya oleh masyarakat sasaran.
2.2.1. Karakteristik Sistematika Bahasa Arab
Bahasa Arab memiliki system, aturan dan perangkat yang khas, diantaranya :
1. Sistemik, bahasa yang memiliki system standard yang terdiri dari
sejumlah sub-sub system (sub system tata bunyi, tata kata, kalimat,
syntax, gramatikal, wacana dll.).
2. Sistematis, artinya bahasa Arab juga memiliki aturan-aturan khusus,
dimana masing-masing komponen sub system bahasa bekerja secara sinergis
dan sesuai dengan fungsinya.
3. Komplit, maksudnya bahasa itu memiliki semua perangkat yang
dibutuhkan oleh masyarakat pemakai bahasa itu ketika digunakan untuk
sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi antar
mereka.
4. Bahasa Arab memiliki sifat yang arbitrar dan simbolis. Arbitrar
berarti mana suka, artinya tidak adanya hubungan rasional antara lambang
verbal dengan acuannya. Kata dalam setiap bahasa merupakan
lambing-lambang benda nyata, abstrak, gagasan, dan sebagainya. Dengan
sifat simbolis yang dimiliki bahasa, manusia dapat mengabstraksikan
berbagai pengalaman dan buah pikirannya tentang berbagai hal, termasuk
hal-hal yang kelak akan dialaminya.
5. Bahasa Arab berpotensi untuk berkembang, produktif dan kreatif. Hal
ini terjadi karena perkembangan bahasa selalu mengikuti perkembangan
peradaban manusia, sehingga muncul kata dan istilah-istilah bahasa baru
yang digunakan untuk mengkomunikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang terus berkembang.
6. Bahasa Arab merupakan fenomena individu dan fenomena sosial. Sebagai
fenomena individu, bahasa merupakan ciri khas kemanuisaan. Ia bersifat
insani karena hanya manusia yang mempunyai kemampuan berbahasa verbal.
Adapun sebagai fenomena sosial, bahasa merupakan konvensi suatu
masyarakat pemilik atau pemakai bahasa itu. Seseorang menggunakan bahasa
sesuai norma-norma yang disepakati atau ditetapkan untuk bahasa
tersebut. Kesepakatan disini maksudnya bukanlah kesepakatan formal
sebagai hasil konferensi atau muktamar yang melibatkan anggota
masyarakat luas. Kesepakatan yang dimaksudkan pada dasarnya merupakan
kebiasaan yang berlangsung turun temurun dari nenek moyang, yang
sifatnya mengikat dan harus diikuti oleh semua pengguna bahasa. Jika
seseorang tidak mematuhi atau menyimpang dari kesepakatan bersama
tersebut, maka bahasa yang dituturkannya tidak akan dipahami atau paling
tidak akan dipahami secara menyimpang (misunderstanding) oleh orang
lain dalam masyarakat yang sama.
2.3. Aspek-Aspek Karakteristik Dalam Bahasa Arab.
1. Aspek Huruf
A. Huruf-huruf dalam bahasa Arab
Huruf Pengucapan Internasional
ا alif alif
ب ba bā
ت ta tā
ث tsa ṯā
ج jim ǧīm
ح ha ḥā
خ kha ḫā
د dal dāl
ذ dzal ḏāl
ر ra r ā
ز zai z ā y
س sin sīn
ش syin šīn
ص shad ṣād
ض dhad ḍād
ط tha ṭā
ظ zha' ẓā
ع 'ain 'ain
غ ghain ġain
ف fa fā
ق qaf qāf
ك kaf kāf
ل lam lām
م mim mīm
ن nun nūn
ه ha hā
و wau wāw
ي ya yā
B. Ciri –Ciri Pada Huruf Arab
Ciri yang Nampak dominan pada huruf-huruf bahasa Arab adalah :
1. Bahasa Arab memiliki ragam huruf dalam penempatan susunan kata, yaitu
ada huruf yang terpisah, ada bentuk huruf di awal kata, di tengah dan
di akhir kata.
2. Setiap satu huruf hanya melambangkan satu bunyi.
3. Cara penulisan berbeda dengan penulisan huruf Latin, yakni dari arah kanan ke kiri.
Disamping itu, ada beberapa huruf yang tidak dibunyikan seperti pada
kata-kata : أولئك - الزكوة – أنا – لا، أنا طالب dan sebaliknya, ada
beberapa bunyi yang tidak dilambangkan dalam bentuk huruf seperti هذا –
ذلك – أنتَ ؟ .
2. Aspek bunyi
Bahasa pada hakekatnya adanya bunyi, yaitu berupa gelombang udara yang
keluar dari paru-paru melalui pipa suara dan melintasi organ-organ
speech atau alat bunyi. Proses terjadinya bahasa apapun di dunia ini
adalah sama. Maka tidak asing apabila ada beberapa bunyi bahasa yang
hampir dimiliki oleh beberapa bahasa di dunia seperti bunyi m, n, l, k,
dan s.
Bahasa Arab, sebagai salah satu rumpun bahasa Semit, memiliki ciri-ciri
khusus dalam aspek bunyi yang tidak dimiliki bahasa lain, terutama bila
dibandingkan dengan bahasa Indonesia atau bahasa-bhasa daerah yang
banyak digunakan di seluruh pelosok tanah air Indonesia. Ciri-ciri
khusus itu adalah :
1. Vokal panjang dianggap sebagai fonem (أُو ، ِي ، أَ )
2. Bunyi tenggorokan (أصوات الحلق), yaitu ح dan ع
3. Bunyi tebal ( أصوات مطبقة), yaitu ض , ص , ط dan ظ .
4. Tekanan bunyi dalam kata atau stress (النبر )
5. Bunyi bilabial dental (شفوى أسنـانى ), yaitu ف
3. Aspek Kosakata
Ciri khas ketiga yang dimiliki bahasa Arab adalah pola pembentukan kata
yang sangat fleksibel, baik melalui derivasi (تصريف استـقاقى ) maupun
dengan cara infleksi (تصريف إعرابـى ). Dengan melalui dua cara
pembentukan kata ini, bahasa Arab menjadi sangat kaya sekali dengan
kosakata. Misalnya dari akar kata علم , bila dikembangkan dengan cara
اشتقاقى , maka akan menjadi :
• عَلِم – يَعلَم dan seterusnya (تصريف اصطلاحى ) = 10 kata
• – يعلِّم عَلّم dan seterusnya = 10 kata
• أعلم – يعلم dan seterusnya = 10 kata
• تعلم – يتعلم dan seterusnya = 10 kata
• تعالم – يتعالم dan seterusnya = 10 kata
• يستعلم– استعلم dan seterusnya = 10 kata
4. Aspek Kalimat
Kalimat dalam Bahasa Arab tidak sama pengertiannya dengan kalimat dalam
Bahasa Indonesia. Kalimat dalam Bahasa Indonesia adalah kumpulan dua
kata atau lebih yang menunjukkan kepada suatu maksud, sedangkan dalam
Bahasa Arab yang dimaksud dengan kalimat adalah sebuah kata atau lafazh
yang terdiri dari satu huruf Hijaiyyah atau lebih yang menunjukkan
suatu arti tersendiri/mufrad.
contoh : “Ali” adalah sebuah kata dalam Bahasa Indonesia dan disebut sebuah kalimat dalam Bahasa Arab.
“Ali hadir” adalah sebuah kalimat dalam Bahasa Indonesia dan disebut sebuah jumlah dalam Bahasa Arab.
Pengertian Kalimat menurut ilmu Nahwu adalah :
لَفْظٌ مُفْرَدٌ يَدُلُّ عَلَى مَعْنًى
“Sebuah lafazh mufrad yang menunjukkan sebuah makna”
Seperti kalima-kalimat yang ada pada Basmalah berikut ini :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
بِ adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab
اسْمِ adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab
اللَّهِ adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab
الرَّحْمنِ adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab
الرَّحِيْمِ adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab
2. Pembagian Kalimat
Kalimat dalam Bahasa Arab terbagi kepada 3 macam, yaitu
• Huruf Ma’ani, dinamakan Ma’ani karena huruf-huruf tersebut mempunyai
arti tersendiri berbeda dengan huruf Hija’iyyah/Mabani yang tidak
mempunyai arti. Huruf Mabani dalam Bahasa Arab kurang lebih ada 80
macam.
• Fi’il adalah sebuah kalimat dalam Bahasa Arab yang mengandung makna
pekerjaan atau shifat yang dalam Bahasa Indonesia disebut dengan istilah
Kata Kerja atau Kata Sifat.
• Isim adalah sebuah kalimat dalam Bahasa Arab yang mengandung makna
benda atau terkadang mengandung makna shifat yang di dalam Bahasa
Indonesia disebut dengan istilah Kata Benda.
3. Fungsi Kalimat
Dalam Bahasa Arab kalimat berfungsi membangun sebuah jumlah atau Syibhu Jumlah untuk menyampaikan suatu maksud atau tujuan.
contoh : إِلَى , ذَهَبَ , أَحْمَدُ , السُّوْق , masing-masing
adalah kalimat dengan arti tersendiri, dan bila kita rangkai menjadi
sebuah jumlah menjadi :
ذَهَبَ أَحْمَدُ إِلَى السُّوْقِ
Ahmad pergi ke pasar
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengetahuan karakteristik suatu bahasa merupakan salah satu cara
memasuki pintu gerbang pemahaman bahasa tersebut. Begitu juga halnya
dengan bahasa Arab yang memiliki ciri dan kekhususan yang berbeda dan
mungkin juga tidak dimiliki oleh bahasa lain di dunia. Hal ini sangat
perlu diketahui oleh para pengajar bahasa Arab dari segala tingkatan dan
jenjang pendidikan. Namun faktor penting yang tidak bisa dinafikan
untuk mencapai keberhasilan pembelajaran bahasa Arab adanya sense of
belonging yang harus ada pada diri setiap umat Islam pada bahasa Arab.
3.2. Saran
Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Allah SWT penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari
harapan, oleh karena itu kami masih perlu kritik dan saran yang
membangun serta bimbingan, terutama dari Dosen.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis, terutamanya :
1. Bagi Mahasiswa hendaknya lebih mendalami dalam belajar bahasa Arab.
2. Bagi pihak kampus hendaknya mendirikan sebuah club bahasa arab di IKIP PGRI Bojonegoro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar