Kamis, 08 November 2012

PENGERTIAN LAILAHAILALLAH (1)


Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Number: isnet/2506; Att: is-mod, is-lam

Nomor: tarbiyah/26jul94/329
Bismillaahirrahmaanirrahiim


Assalamu'alaikum wr.wb.

                    PENGERTIAN LAILAHAILALLAH (1)


Mari kita mendalami pengertian Lailahailallah.

1. Allah sebagai Rab
   Kajian allah sebagi Rab dimasukkan kedalam tauhid Rububiyyah.

   a. Allah Sebagai Khalik (pencipta)
      Simak Qs 2:21

      "Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang menciptakanmu dan orang-orang
       sebelummu, agar kamu bertaqwa"

      kemudian Qs 51:56

      "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
       menyembahku"

      Mencipta adalah hak Allah lihat ujung Qs 7:54 "...mencipta dan
      memerintah hanyalah hak Allah. ..."

      Yang memiliki kemampuan mencipta hanya Allah, taksatupun mahkluk
      diberi wewenang untuk mencipta. Yang bisa dilakukan makhluq hanya
      mengutak-atik yang telah ada, melakukan assembling. Kiranya suatu
      saat manusia dapat membuat makhluk hidup dengan mencampur berbagai
      bahan kimia, itupun hanya assembling, membuat dari yang ada. Hanya
      memberikan kondisi supaya terjadi kehidupan, sama halnya dengan
      manusia dapat memberikan kondisi kepada kematian. Allah
      dari yang tidak ada menjadi ada.

      Lalu muncullah pengertian : LaaKhalika illallah, yang berarti
      tiada pencipta selain Allah. Jadi  Laailaha illallah juga
      berarti LaaKhalika illallah.

   b. Allah sebagai pemberi Rizki (Ar-Raaziq)
      Ar-Raaziq berati juga penjamin, pemelihara sekaligus pemberi rizki.
      Simak Qs 2:22

      "Dialah yang menjadikan bumi sebagi hamparan bagimu dan langit
       sebagai atap, dan dia menurunkan air(hujan) dari langit, lalu Dia
       menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki
       untukmu ..."

      selanjutnya simak pula Qs 17:30-31

      "Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rizki kepada siapa yang Dia
       kehendaki dan menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui
       lagi Maha Melihat akan hamba-hambNya."(30)

      "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karean takut kemiskinan.
       Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu.
       Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar."

       Allah jamin rizki tiap-tiap mahluknya, siapa takut tidak dapat
       rizki, rizkinya akan sempit. Kita samasekali tidak boleh khawatir
       terhadap rizki yang diberikan Allah, tetapi kita tidak boleh berpangku
       tangan, diam menungguh hujan rizki dari langit, kita harus/diwajib
       kan berusaha, ikhtiar untuk mendapatkannya.
       Salah satu rizki yang jarang diperhitungkan manusia adalah oksigen.
       Pernahkah kita merenung rizki oksegen yang kita hirup setiap saat?
       bagaimana kalau penggunaan oksigen di charge? Coba anda hitung
       kita butuhkan oksigen kita 24 jam, lalu harga oksigen, kemudian
       hitung berapa uang yang harus dikeluarkan kalau oksigen kita beli
       setiap bulan? Tidakkah ikwan berpikir betapa rizki Allah diberikan
       tanpa menghitung-hitung. Coba renungkan lagi, renungkan dan renungkan.

       Kecenderungan ketakutan untuk tidak memperoleh rizki ini kiranya
       banyak melanda kita, kita ragu-ragu bahkan mau-maunya manusia
       mencari yang tidak halal, termasuk korupsi yang sedang hangat
       didiskusikan. Kini orang takut pula punya anak lebih dari dua,
       takut rizkinya sempit, padalah Allah menjamin anak-anak itu
       lihat ayat diatas, tapi kita RAGU terhadap jaminan Allah ini,
       keraguan ini menunjukkan pengertian kita terhadap aqidah masih
       lemah. Apakah ikhwan RAGU terhadap jaminan ALLAH ? renungkanlah,
       lalu jika tidak saya ucapkan selamat, iman ikhwan telah tegar,
       bila jawabnya iya, berushalah meningkatkan iman, yakinlah kepada
       Allah sepenuh jiwa, hilangkan semua keraguan. Ingat iblis dan
       pasukannya menghancurkan pertahanan iman dari keraguan.

       Berdasarkan ini maka : Laaraziqa illallah (tiada pemberi rizki
       kecuali Allah). Jadi Laailaha illallah juga berarti Laaraziqa
       illallah.


  c.  Allah sebagai pemilik (Al-Malik)
       Allah-lah yang memiliki langit dan bumi dan segala diantara
       keduanya. Al-Malik berarit juga rajadiraja. Kerajaan Allah
       meliputi langit dan bumi. Simak Firman Allah Qs 3:26-27.

       "Katakallah : Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan
        kerajaan kepada orang kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari
        orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
        kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di
        tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha
        Kuasa atas segala sesuatu." (26)

       "Engkau masukkan malam ke dalam siang dan engkau masukkan siang
        ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati
        dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hdup. Dan Engkau
        beri rizki yang Engkau kehendaki tanpa hisab." (27)

        Kedua ayat diatas menunjukkan Maha Kuasa Allah pemilik kerajaan,
        Dia dapat berbuat apa saja yang dia kehendaki, berkuasa mutlak.
        Jadi pada perinsipnya semuanya ini milik Allah, harta yang kita
        miliki pada hakekatnya adalah milik Allah yang dipinjamkan/amanat
        kepada kita, kelak akan  ditanyai amanat itu.

        Lalu dengan ini mulcullah: Laamailka illallah. (tiada pemilik
        kecuali Allah.  Apa yang mau disombongkan Manusia, dia tak
        punya apa-apa, semuanya milik Allah. Inilah makna lain
        Laailaha illallah.


Wassalam,
nabil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar