Kamis, 08 November 2012

Sumpah Alquran untuk Foke, Melecehkan Kitab Suci

 
JAKARTA - Kasus sumpah di hadapan Alquran untuk memilih pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dengan embel-embel Jaminan Kesehetan Daerah (Jamkesda) merupakan sebuah pelecehan terhadap kitab suci.

“Pertama, peristiwa ini sungguh menunjukkan betapa kampanye untuk memilih Fauzi Bowo sudah masuk ke ranah yang tidak masuk akal dan melecehkan kitab sucinya sendiri,” ungkap Manajer Pemantauan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz kepada Okezone, Sabtu (7/9/2012).

Menurutnya, tindakan dan cara-cara yang dilakukan oleh pasangan Foke-Nara tersebut sangatlah kotor dan menghalalkan segala cara untuk menang di Pilgub DKI putaran kedua nanti. “Syarat untuk memilih pasangan nomor satu dengan Alquran untuk mendapatkan Jamkesda adalah nyata-nyata tindakan kotor dan menggunakan segala cara untuk meraih kemenangan,” kata dia.

Bagi dia, Jamkesda merupakan hak semua warga DKI terutama masyarakat yang tidak mampu. “Jamkesda adalah milik semua, terutama bagi yang tidak mampu, ini adalah hak bagi warga untuk mendapatkannya dan tidak ada alasan dan ketentuan apapun untuk menghalanginya,” jelas dia.

Dinas kesehatan kata dia, tak boleh atas nama apapun, menggunakan kesempatan itu untuk meraih simpati, apalagi pemaksaaan agar memilih pasangan tertentu dengan menggunakan Alquran.

“Ingatlah, bahwa lampu mati itu sesungguhnya adalah ‘Penanda’ dimana kegiatan sumpah menyumpah itu tidak diperbolehkan. Dinas kesehatan harus membaca penanda itu,” imbuhnya.

Dia berharap Panwaslu untuk segera menindaklanjuti apakah ada keterlibatan Timses yang terlibat dalam pemaksaan untuk memilih pasangan Foke-Nara tersebut. “Untuk timses, adalah Panwaslu untuk meneliti lebih lanjut apakah itu ada keterlibatan tim sukses atau tidak,” kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar